Dalam sebuah cerita, pasti selalu ada dua sisi yang paling kontras. Entah itu hitam atau putih, buruk atau baik, terang atau gelap. Pikiran menginginkan semuanya berjalan baik-baik saja, tapi kenyataan tidak selamanya mengikuti apa yang kita pikirkan. Seringkali, hal itu membuat kita merasa kecewa, entah kecewa pada apa dan siapa, tapi kita kadang berat untuk menerima kondisi itu, kondisi dimana kenyataan tidak sama dengan yang dipikirkan atau direncanakan.
Mengamati angin, kadang aku berfikir apa hidup itu harus ikuti arahnya saja, tidak usah melawan. Tapi pikiran tak selalu bisa begitu. Saya berfikir apa yang salah, kondisikah? kenyataankah? orang lainkah? apa malah isi pikiranku yang salah? Apa semua orang memikirkan apa yang aku pikirkan? disitulah saya merasa kemisterian ini ada.
Jika hidup adalah angin, saya selalu menjadi sesuatu yang tak bisa berpindah karena angin. Apa saya benar? Jika hidup adalah air, saya menjadi batu yang tertanam dalam yang tak bisa digerakan oleh arus air. Apa saya benar?
Kenyataanya benar dan salah yang kita dengar dari orang lain kadang tak bisa dipegang sebagai acuan. Maka lakukanlah apa yang menurutmu benar dan hindarilah apa yang menurutmu salah. Pendapat orang lain tentang benar salah hanya akan membuatmu bimbang, jika memang perlu, tanyalah tentang pandangannya bukan keputusannya andaikan dia jadi saya.
Berusaha berdamai dengan diri sendiri. Artinya menerima apapun yang telah diberikan atau yang telah didapat adalah obat untuk kekecewaan atau kemarahan. Tapi kadang kata-kata seperti itu gampang diucapkan dan disarankan untuk orang lain, tapi kadang di satu waktu kita sulit melakukan itu.
Berdamai dengan diri sendiri...
Mengamati angin, kadang aku berfikir apa hidup itu harus ikuti arahnya saja, tidak usah melawan. Tapi pikiran tak selalu bisa begitu. Saya berfikir apa yang salah, kondisikah? kenyataankah? orang lainkah? apa malah isi pikiranku yang salah? Apa semua orang memikirkan apa yang aku pikirkan? disitulah saya merasa kemisterian ini ada.
Jika hidup adalah angin, saya selalu menjadi sesuatu yang tak bisa berpindah karena angin. Apa saya benar? Jika hidup adalah air, saya menjadi batu yang tertanam dalam yang tak bisa digerakan oleh arus air. Apa saya benar?
Kenyataanya benar dan salah yang kita dengar dari orang lain kadang tak bisa dipegang sebagai acuan. Maka lakukanlah apa yang menurutmu benar dan hindarilah apa yang menurutmu salah. Pendapat orang lain tentang benar salah hanya akan membuatmu bimbang, jika memang perlu, tanyalah tentang pandangannya bukan keputusannya andaikan dia jadi saya.
Berusaha berdamai dengan diri sendiri. Artinya menerima apapun yang telah diberikan atau yang telah didapat adalah obat untuk kekecewaan atau kemarahan. Tapi kadang kata-kata seperti itu gampang diucapkan dan disarankan untuk orang lain, tapi kadang di satu waktu kita sulit melakukan itu.
Berdamai dengan diri sendiri...
0 comments:
Post a Comment